Akrab dengan Buku sejak Kecil, Kunci Balita Cerdas dan Terampil

  • Home
  • Buku
  • Akrab dengan Buku sejak Kecil, Kunci Balita Cerdas dan Terampil
Buku Balita Baby All Baby

Parents mungkin sering mendengar atau membaca kutipan bahwa buku adalah jendela dunia. Buku dapat membuka cakrawala pengetahuan dan imajinasi yang sangat luas. Namun, apakah Parents sering bertanya-tanya, kapan, sih, sebaiknya anak dikenalkan pada buku? Yap, jawabannya, tentu saja sejak usia balita. Anak-anak yang sudah dikenalkan pada buku sejak usia balita akan merasakan beragam manfaat. Tidak hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa yang akan datang.

Tapi, balita, kan, belum bisa baca, kok, sudah dikasih buku?

Parents, kegiatan membaca itu tidak hanya terpaku pada kegiatan membaca secara harfiah, ya. Membaca dapat juga diartikan sebagai sarana untuk mengenalkan hal-hal baik lewat cerita yang dibacakan. Ini tentunya akan menambah penguasaan kosakata si Kecil juga. Dia akan memiliki modal kosakata yang kaya dari apa yang dia dengar. 

Dan, jangan salah, Parents. Kegiatan membacakan buku kepada balita juga dapat membantu mempersiapkan mereka untuk memahami konsep membaca secara teknis. Karena, dalam buku, mereka akan mulai mengenal huruf, dari bentuk-bentuk huruf yang beragam sampai belajar mendengarkan dan mengucapkan bunyi dari huruf-huruf tersebut.

Selain itu, kegiatan membaca dan dibacakan buku dapat menstimulasi kemampuan kognitifnya. Mereka akan belajar mengenal angka, warna, bentuk, sampai susunan kata secara mendasar. Belum lagi dengan deretan gambar yang menampilkan berbagai ekspresi dan perilaku baik yang bisa mereka contoh.

Jadi, meski belum bisa membaca, dengan modal kognitif yang kuat pada masa golden age-nya (usia 0-5 tahun), si Kecil tetap akan mudah menyerap berbagai hal yang dia dengar atau dia lihat. Dia juga mampu merekam berbagai informasi dan mengingatnya dengan baik. 

Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan dalam Child Language Teaching and Therapy menunjukkan bahwa bayi yang dibacakan dan diajak bicara sejak dini akan memiliki skor lebih tinggi dalam keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif dibandingkan dengan yang tidak. 

 

Terus, buku balita isinya kebanyakan gambar. Emang, bisa bikin pintar?

Buku-buku balita memang didominasi gambar. Tetapi, bukan berarti jadi tidak ada manfaatnya sama sekali, ya. Sekumpulan gambar yang ceria dan penuh warna pada buku balita justru dapat merangsang sensorik si Kecil, yang tentunya sangat baik dalam mengasah kreativitas dan imajinasinya. 

Dengan melihat deretan gambar yang ada dalam buku, si Kecil diajak untuk berimajinasi dan berpikir di luar kebiasaan. Si Kecil juga akan diperlihatkan pada gambar-gambar yang mungkin tidak dia temukan dalam kesehariannya. Hal ini tentu saja dapat membuat si Kecil lebih kreatif, terampil, dan pintar. Gambar-gambar tersebut juga dapat mempermudah proses penyampaian pesan yang ada dalam buku. 

Ini tidak hanya membuat kegiatan membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga membangun daya tarik si Kecil terhadap membaca. Dengan demikian, ketika si Kecil sudah tertarik pada buku karena ceritanya seru dan gambarnya lucu, misalnya, dia dengan sendirinya akan memilih buku yang ingin dia baca.

Rutin dibacakan buku itu bagian dari usaha agar balita lancar membaca, loh!

Pada usia balita, anak-anak sedang aktif mengembangkan kemampuan berbicara dan memahami bahasa. Melalui kegiatan membaca buku, mereka terpapar pada beragam kosakata, struktur kalimat, dan cara menyampaikan sesuatu. Ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa mereka sebagai upaya untuk membantu mereka agar lancar membaca.

Si Kecil dapat belajar kata-kata baru, mencerna artinya, lalu mengaitkannya dengan gambar atau konteks cerita. Pengalaman ini memperluas dan tentunya memperkaya kosakata mereka yang menjadi dasar penting dalam memahami apa yang dibacakan. Makin banyak kata yang dikenal, makin baik pula kemampuan membacanya.

Roosie Setiawan, seorang pakar Read Aloud, dalam kegiatan “Katumbiri” (Ketemuan dan Ngobrolin Read Aloud Bareng Bu Roosie) menyampaikan bahwa kegiatan membaca dan dibacakan buku sama dengan mengenalkan si Kecil pada konsep buku dan belajar. 

Dia jadi tahu bahwa buku adalah sumber ilmu yang menyenangkan untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Dia juga jadi tahu bahwa buku itu caranya dibaca dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan bisa dibolak-balik halamannya.

Terlebih lagi, mengenalkan buku kepada si Kecil sebetulnya bukan sekadar mengajarkan konsep membaca kepada mereka, melainkan juga membentuk fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Ketika si Kecil sudah diberi akses ke dunia literasi sedini mungkin, hal ini akan menjadi investasi berharga untuk menciptakan generasi yang gemar membaca dan akrab dengan buku. 

 

Bonding bareng si Kecil dengan buku itu ternyata mengasyikkan.

Momen membaca buku bisa menjadi media bonding yang tepat antara Parents dan si Kecil. Meluangkan waktu untuk membaca buku bersama betul-betul waktu yang sangat berharga. Si Kecil akan merekam semua momen yang dia lalui, termasuk saat membaca buku bersama Parents, apalagi jika dilakukan sebelum tidur. 

Kegiatan membaca juga dapat dijadikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang ingin Parents ajarkan. Alih-alih menceramahinyayang mungkin si Kecil juga tidak sukakegiatan membaca dan membacakan buku bisa menjadi pilihan tepat untuk menanamkan nilai-nilai baik kepada si Kecil lewat buku yang dibacakan. Harapannya, nilai-nilai tersebut akan dia ingat terus, bahkan sampai usia dewasa.

Lebih dari itu, bonding lewat buku juga dapat membuat si Kecil merasa dicintai dan diperhatikan. Karena, momen yang dilewati bersama ini dapat memperkuat ikatan emosional antara Parents dan si Kecil.

Membacakan buku sama dengan melatih kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi.

Kegiatan membacakan buku bukan hanya terjadi satu arah; Parents membacakan buku, sementara si Kecil hanya diam mendengarkan. Lebih dari itu, kegiatan membaca buku terjadi secara dua arah dan bisa melatih kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi.

Pada saat Parents membacakan buku untuknya, si Kecil akan berlatih untuk mendengarkan dan menyimak dengan baik. Ini bisa menjadi metode yang tepat dan menyenangkan untuk melatih kemampuannya dalam berkonsentrasi juga.

Selain itu, lewat cerita yang dibacakan dalam buku, Parents bisa membuka ruang tanya jawab dan diskusi ringan, seperti “Tokoh dalam cerita ini sedih tidak, ya?”, “Menurut Adik, cerita ini seru, tidak?”, atau “Kira-kira, apa yang akan terjadi sama tokoh ini, ya?”, dan sebagainya. 

 Tidak hanya melatih kemampuan berkomunikasi dan berkonsentrasi, ruang diskusi semacam tadi bisa juga sebagai momentum untuk mengenalkan konsep berpikir kritis kepada si Kecil. Dia jadi belajar memahami sebab-akibat yang tentunya akan berdampak pada kesehariannya. 

“Dengan melakukan metode ini, anak-anak akan mengerti bahwa di dalam buku ada cerita-cerita bagus dan seru sehingga setelah dibacakan berkali-kali, mereka akan mencari buku dengan kemauannya sendiri,” ungkap Rossie Setiawan, masih di acara “Katumbiri”, Read Aloud Bandung, pada 19/12/2022.

Kalau si Kecil banyak baca buku, dia akan banyak tahu!

Aktivitas membaca dan dibacakan buku menjadi langkah awal yang sangat fundamental untuk pembelajaran membaca formal di sekolah. Dengan memiliki pemahaman dasar ini, si Kecil jadi lebih siap untuk mengembangkan keterampilan membaca lebih lanjut saat mereka bersekolah nanti.

Dikutip dari situs parenting.co.id, sebuah studi tahun 2019 memprediksi bahwa anak-anak yang secara teratur dibacakan buku dalam lima tahun menjelang masuk TK akan mengetahui 1,4 juta kata lebih banyak daripada anak-anak lain yang tidak rutin dibacakan buku dalam tahun-tahun tersebut.

Buku-buku yang menarik dan sesuai dengan minat si Kecil juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memicu rasa ingin tahu dan semangat belajar mereka.

Para ahli di US National Center on Early Childhood Development, Teaching and Learning menyebut bahwa kebiasaan orangtua membacakan buku untuk anak-anak mereka akan berdampak signifikan pada jumlah kosakata yang dimiliki. Karena, di dalam buku sering ditemukan kata-kata yang mungkin jarang digunakan dalam komunikasi anak sehari-hari.

Lalu, buku seperti apa yang cocok untuk balita agar semua manfaat tadi bisa didapatkan?

Parents, buku-buku balita itu kini banyak sekali bentuknya. Ada buku bergambar, buku berformat board book yang kokoh, maupun buku dengan beragam fitur yang kaya. Salah satunya, ada Seri Buku Baby All Baby dari Pelangi Mizan yang menyajikan konsep cerita dan format buku yang beragam. 

Seri Baby All Baby merupakan produk lengkap yang dirancang khusus untuk menunjang tumbuh kembang bayi usia 0-3 tahun, atau yang kita kenal dengan batita. Seri buku ini sangat komprehensif menyajikan informasi seputar tumbuh kembang batita ataupun balita, dengan didukung visual yang sangat kaya dan imajinatif. 

Dari segi konten, Seri Baby All Baby ini memberikan stimulus yang mencakup lima bidang inteligensi: kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan literasi, dan kecerdasan ekologis. Kelima kecerdasan ini terangkum ke dalam enam bidang tema buku: tubuh, ekspresi, pengenalan (pengetahuan dasar), bahasa, emosi, dan keseharian. 

Baby All Baby Jawaban Bagi Orangtua Masa Kini?

Buku-buku dalam seri ini menyajikan teks yang disesuaikan dengan usia target pembaca. Parents tidak akan menemukan halaman penuh teks, tapi justru teks yang muncul dalam setiap buku disajikan secara kreatif dan mendukung ilustrasi, menggunakan kata-kata sederhana yang menirukan bunyi, kata-kata kerja dasar, dan nama-nama benda yang dekat dengan keseharian balita. 

Bentuk buku dalam Seri Baby All Baby juga beragam, unik, dan bahkan bisa dimainkan. Jadi, si Kecil dapat belajar sambil bermain. Kegiatan membaca jadi lebih menyenangkan dan tidak kaku, karena fitur dalam buku ini bisa mengajak si Kecil mengeksplorasi banyak hal sekaligus. Seri buku ini sangat tepat untuk dikenalkan kepada si Kecil.

Semua hal tentang manfaat membacakan buku bagi balita tadi tidak hanya berfokus pada aspek pendidikan, tetapi juga berfokus pada upaya membentuk pengalaman yang positif dan mendalam bagi balita dalam membentuk fondasi kuat untuk perjalanan membaca mereka pada masa depan. 

Jadi, apakah si Kecil di rumah sudah mulai akrab dengan buku? Kalau sudah, selamat dan tetap semangat, ya, Parents! Kalau belum, mari mulai dari sekarang! Karena, akrab dengan buku sejak kecil adalah kunci agar si Kecil cerdas dan terampil.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *