Belajar Lewat Buku: Membentuk Karakter Anak dari Cerita

  • Home
  • Buku
  • Belajar Lewat Buku: Membentuk Karakter Anak dari Cerita
Membaca buku bersama anak

Cerita dalam buku-buku anak yang tersebar di berbagai belahan dunia bukan sekadar hiburan. Cerita-cerita anak ternyata lebih dari itu. Maknanya jauh lebih besar dibandingkan bentuk bukunya yang tak seberapa besar. Buku-buku yang menarik ternyata bisa menjadi jembatan antara imajinasi dan kenyataan. Anak-anak sangat bisa mengaitkan antara imajinasi dalam buku dengan kenyataan di mana mereka hidup. Parents bisa memanfaatkan cerita-cerita dalam buku anak sebagai alat bantu dalam pengasuhan. Lewat cerita yang dibaca atau didengar, Si Kecil belajar tentang kehidupan, nilai di dalamnya, dan belajar tentang emosi. Setiap kisah yang dihadirkan rupanya membawa pesan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa buku bacaan yang baik dapat membentuk karakter anak lewat cerita di dalamnya. Namun, kini muncul pertanyaan, bagaimana cara terbaik untuk menerapkan pelajaran dari buku ke dunia nyata? Yuk, kita eksplorasi bersama!

Mengajarkan Empati Lewat Kisah-Kisah Inspiratif

Empati didefinisikan sebagai keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan manusia. Empati menjadi salah satu bekal yang harus dimiliki seorang manusia dalam menjalani kehidupannya. Sebagai orang tua yang ingin membentuk anak jadi manusia yang berkemampuan sosial baik, Parents bisa bantu mereka. Menurut penelitian yang diterbitkan Developmental Psychology, anak-anak yang sering membaca cerita dengan tema sosial cenderung memiliki empati yang lebih tinggi.

Mengapa demikian? Hal tersebut karena lewat buku, Si Kecil dapat memahami perasaan orang lain. Di sinilah Parents turut berperan untuk mengajarkan nilai empati pada Si Kecil. Misalnya, saat membaca kisah tentang hewan yang membantu temannya, Parents bisa bertanya, “Bagaimana perasaan hewan itu?” atau “Apa yang akan kamu lakukan jika jadi dia?” Dengan bertanya pertanyaan yang tergolong sederhana, Parents mendorong Si Kecil berpikir dan memahami sudut pandang lain. Dengan begitu, empatinya akan mulai bertumbuh karena Si Kecil menempatkan dirinya di posisi tokoh dalam cerita.

Cara Mengasah Rasa Empati Anak

Agar empati Si Kecil semakin berkembang, cobalah mengajak mereka untuk melakukan permainan peran. Misalnya, setelah membaca cerita tentang anak yang sedih kehilangan mainannya, minta Si Kecil seolah menjadi karakter tersebut. “Apa yang kamu rasakan jika mainan kesayanganmu hilang?” Dengan cara ini, Si Kecil bisa lebih memahami emosi orang lain dan belajar bersikap peduli. Dari situ kepedulian akan mulai timbul dalam diri mereka. 

Selain itu, Parents juga bisa menerapkan nilai dalam cerita pada kehidupan nyata. Sebagai orang tua, Parents bisa mengajak Si Kecil untuk mengamati situasi di sekitar. Misalnya, jika ada teman yang sedih, ajarkan mereka untuk memahami tentang “Bagaimana cara kita membantu?” Dengan menghubungkan cerita yang pernah dibaca dengan kehidupan nyata, Si Kecil semakin memahami arti dari empati itu sendiri. Empati merupakan hal yang abstrak dan kemampuan Si Kecil untuk memahami arti dari empati belum sebaik orang dewasa. Maka dari itu, kenalkan mereka pada empati dengan cara yang sederhana. Bisa melalui buku bacaan yang diterapkan dalam kehidupan nyata Si Kecil, misalnya dalam lingkungan pertemanan mereka. Sehingga buku bisa menjadi media membentuk karakter anak yang memiliki rasa empati dengan cara yang mudah dipahami.

Membangun Keberanian dan Rasa Percaya Diri

Banyak buku anak yang di dalamnya mengisahkan tokoh yang menghadapi ketakutan. Penelitian dari Journal of Child Psychology and Psychiatry menemukan bahwa membaca cerita tentang tokoh yang menghadapi ketakutan dapat membantu anak mengelola kecemasan mereka. Misalnya, saat anak membaca buku tentang karakter yang takut gelap, Parents bisa memulai diskusi.

Parents bisa bertanya hal-hal seperti apa yang mereka takutkan. “Apa yang bisa kita lakukan agar kamar tidak terasa menakutkan?” juga bisa ditanyakan. Dengan membicarakan cerita, Parents dapat membantu Si Kecil menghadapi ketakutannya dengan cara yang positif. Mereka bisa terbuka tentang apa yang mereka rasakan dan Parents dapat memberikan solusi untuk ketakutan yang mereka rasakan.

Menceritakan pengalaman pribadi Parents juga bisa menjadi salah satu cara. Ceritakan pada mereka bagaimana Parents ketika menghadapi rasa takut. Misalnya, bagaimana Parents mengatasi rasa takut saat harus berbicara di depan umum. Dengan berbagi pengalaman nyata yang pernah orang sekitarnya rasakan, Si Kecil akan merasa bahwa keberanian bisa tumbuh dari usaha. Jika perlu, latihlah mereka untuk melawan rasa takut. Misalnya meminta Si Kecil agar berani berbicara di depan cermin atau memperkenalkan diri kepada orang baru.

Buku petualangan juga bisa menjadi inspirasi untuk Si Kecil. Karakter dalam buku petualangan sering dikisahkan menghadapi rintangan yang membutuhkan keberanian. Bacakan itu pada Si Kecil agar mereka memahaminya. Diskusikan juga tentang bagaimana tokoh menghadapi tantangan yang ada. Kemudian, Parents bisa mengajarkan tentang bagaimana Si Kecil bisa menirunya. Dengan begitu, perlahan keberanian dan rasa percaya diri akan terbentuk dalam diri mereka.

Mengenalkan Nilai Kesabaran dan Kerja Keras

Parents mungkin pernah melihat Si Kecil merasa kesal ketika gagal mencoba sesuatu. Buku anak sering menggambarkan tokoh yang menghadapi tantangan sebelum mencapai keberhasilan. Studi dari Harvard Center on the Developing Child menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar tentang ketekunan dari cerita lebih cenderung memiliki mindset berkembang. Parents bisa menggunakan kisah-kisah ini untuk mengajarkan ketekunan. Dengan diskusi sederhana dari cerita, Parents membantu Si Kecil memahami bahwa usaha tidak pernah sia-sia.

Selain diskusi, ajak Si Kecil untuk mencoba sesuatu yang membutuhkan kesabaran. Misalnya menyusun puzzle. Menyusun puzzle tentunya membutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup dalam. Ketika melihat hasilnya yang bagus, tentu Si Kecil akan senang. Dari situ Si Kecil belajar bahwa hasil yang baik membutuhkan proses. Di dalam proses tersebut tentunya ada kesabaran dan kerja keras yang dibutuhkan.

Membentuk Kebiasaan Baik Melalui Cerita

Buku anak dapat menjadi alat efektif dalam membentuk kebiasaan baik. Misalnya, buku tentang pentingnya berbagi bisa membantu Si Kecil lebih mudah memahami konsep dari berbagi. Setelah membaca buku tentang berbagi, Parents bisa bertanya, “Bagaimana rasanya berbagi dengan teman?” atau “Apa yang kamu pelajari dari cerita ini?” Refleksi seperti ini membantu nilai-nilai baik tertanam lebih dalam.

Untuk memperkuat kebiasaan baik, buatlah permainan sederhana yang bisa dimainkan sehari-hari. Misalnya, setelah membaca cerita tentang pentingnya merapikan tempat tidur, ajak Si Kecil untuk melakukan hal yang sama setiap pagi. Saat mereka berhasil, berikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Dengan begitu, kebiasaan baik akan mulai terbentuk pada diri mereka.

Buku tentang pentingnya berkata jujur juga bisa membantu. Setelah membaca, ajak Si Kecil berdiskusi tentang pentingnya kejujuran. Ajarkan mereka bahwa kejujuran merupakan hal yang baik dan diperlukan dalam hidup. Berikan contoh nyata tentang konsep jujur, lalu berikan pujian saat mereka berani berkata jujur. Dengan begitu, Si Kecil terbentuk menjadi anak yang jujur. Selain itu, kebiasaan membaca buku bersama anak juga bis membentuk karakter anak yang gemar membaca.

Menghubungkan Cerita dengan Pengalaman Sehari-hari

Untuk membuat pelajaran dari buku lebih mudah dipahami Si Kecil, Parents bisa menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Misalnya saat Si Kecil membaca buku tentang tokoh yang merapikan mainannya, ajak mereka melakukan hal yang sama. Dengan menerapkan pelajaran dari cerita ke dalam aktivitas sehari-hari, nilai-nilai positif akan lebih mudah tertanam dalam diri mereka.

Parents juga bisa membuat jurnal membaca yang sederhana. Setiap kali Si Kecil selesai membaca buku, ajak mereka menuliskan atau menggambar hal yang mereka pelajari. Dengan cara ini, mereka bisa lebih mengingat pesan dari cerita dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca buku jadi semakin menyenangkan karena diakhiri dengan refleksi bersama.

Selain itu, Parents juga bisa memanfaatkan buku cerita sebagai alat untuk menghadapi situasi baru. Jika Si Kecil akan masuk sekolah, Parents bisa membantu mereka beradaptasi dengan membacakan buku tentang hari pertama sekolah. Ini bisa membantu Si Kecil untuk memahami dan mengurangi kecemasan yang mungkin dirasakannya.

Membaca Bersama Sebagai Momen Berkualitas

Membaca bersama bukan hanya mengajarkan nilai dalam cerita, tetapi juga memperkuat ikatan Parents dan Si Kecil. Luangkan waktu membaca setiap hari, meskipun hanya beberapa menit. Dengan begitu, akan tercipta momen berkualitas bersama. Parents juga bisa pilih buku yang sesuai dengan minat dan usia Si Kecil agar mereka lebih semangat membaca.

Jangan ragu untuk memakai intonasi dan ekspresi saat membacakan cerita. Hal ini membuat pengalaman membaca Si Kecil lebih menarik. Bacaan sebelum tidur juga bisa menjadi rutinitas menyenangkan. Ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga menciptakan kenangan indah bagi Si Kecil bersama orang tuanya.

Manfaatkan Buku untuk Mendukung Parenting

Parents tentunya tahu bahwa membaca bukan sekadar aktivitas pasif. Apabila dilakukan dengan cermat, membaca cerita bisa menjadi alat belajar yang menyenangkan dan media membentuk karakter anak. Parents bisa menjadikan buku sebagai jembatan antara dunia imajinasi dan kenyataan. Pastikan Si Kecil tidak hanya membaca, tetapi juga menerapkan nilai-nilai dari cerita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, buku dapat membantu membentuk karakter anak lewat cerita di dalamnya.

Parents, tertarik untuk memberikan Si Kecil buku anak yang penuh nilai kehidupan? Jelajahi koleksi dari Pelangi Mizan yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai positif bagi Si Kecil. Tentunya, dengan kisah sederhana yang menarik minat mereka. Yuk, jadikan membaca sebagai bagian dari perjalanan parenting yang bermakna!

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *