Setiap hari, semakin Si Kecil berkembang, Parents mungkin semakin sering mendengar pertanyaan dari Si Kecil yang tampaknya tidak ada habisnya. Hal tersebut sangat wajar karena mereka memang sedang berada di fase yang penuh dengan rasa penasaran. Pikiran mereka dipenuhi rasa ingin tahu yang tinggi sehingga Parents perlu dengan bijak menjawab pertanyaan anak.
Parents tentunya sering sekali mendengar pertanyaan yang tiba-tiba terlontar dari Si Kecil. Beragam pertanyaan mungkin saja muncul. Pertanyaan yang sederhana seperti, “Kenapa langit biru?” mungkin mereka ajukan. Bahkan, hingga pertanyaan yang lebih filosofis seperti, “Kenapa kita harus baik kepada orang lain?” mungkin saja terdengar. Sebagai orang tua, terkadang kita kewalahan untuk terus memberikan jawaban yang benar dan memuaskan. Namun, tahukah Parents bahwa kebiasaan bertanya ini adalah tanda bahwa Si Kecil sedang berkembang dan belajar memahami dunia?
Menjawab pertanyaan anak dengan bijak bukan hanya soal memberikan informasi. Namun, ini juga tentang membangun komunikasi yang baik dan menumbuhkan rasa percaya diri pada Si Kecil. Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk memahami bagaimana cara merespons pertanyaan anak dengan tepat agar mereka terus merasa didukung dalam proses belajar mereka. Dengan begitu, Si Kecil akan tumbuh jadi anak yang cerdas dan percaya diri.
Kenapa Anak Sering Bertanya?
Jika Si Kecil terus-menerus bertanya, itu bukan sekadar kebiasaan tanpa alasan. Mereka bukan mengajukan pertanyaan tanpa alasan yang jelas. Tentunya ada alasan ilmiah di balik rasa ingin tahu mereka yang tinggi. Penelitian dari Harvard University menunjukkan bahwa anak-anak usia 3 hingga 5 tahun dapat mengajukan sekitar 300 hingga 400 pertanyaan dalam sehari. Mengejutkan bukan? Ternyata ini adalah bagian alami dari perkembangan kognitif mereka.
Psikolog anak terkenal, Jean Piaget, menyatakan bahwa anak-anak pada tahap perkembangan “preoperational” (usia 2–7 tahun) memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Mereka mulai menggunakan simbol untuk memahami dunia dan berusaha menghubungkan berbagai konsep yang mereka temui setiap hari. Itulah sebabnya mengapa mereka sering bertanya tentang segala hal, dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Menurut penelitian lain dari University of Michigan, anak-anak yang banyak bertanya cenderung memiliki perkembangan kognitif yang lebih cepat dibandingkan mereka yang jarang bertanya. Ini karena proses bertanya membantu mereka membangun pemahaman baru berdasarkan informasi yang sudah mereka miliki. Maka dari itu, Parents semestinya berbahagia apabila Si Kecil banyak mengajukan pertanyaan karena itu merupakan bagian dari perkembangan kognitifnya. Dapat dikatakan bahwa kebiasaan Si Kecil ini akan membentuknya jadi anak yang cerdas apabila Parents cermat menjawabnya.
Jenis-Jenis Pertanyaan yang Sering Diajukan Anak
Anak-anak bertanya dengan berbagai macam cara. Mereka juga punya memiliki beragam jenis pertanyaan untuk ditanyakan. Beberapa pertanyaan mungkin terasa mudah untuk dijawab, sementara yang lain bisa saja membuat Parents berpikir keras. Berikut beberapa jenis pertanyaan yang sering diajukan Si Kecil:
- Pertanyaan Faktual – Seperti, “Kenapa matahari bersinar?” atau “Kenapa air laut asin?” Ini adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban berbasis fakta. Ini jawabannya valid karena memiliki data yang faktual.
- Pertanyaan Imajinatif – Misalnya, “Bisakah kucing terbang kalau punya sayap?” atau “Bagaimana kalau manusia bisa tinggal di bulan?” Pertanyaan ini menunjukkan daya imajinasi anak yang luas.
- Pertanyaan Emosional – Seperti, “Kenapa aku merasa sedih kalau mainanku hilang?” atau “Kenapa temanku marah kepadaku?” Ini menunjukkan bahwa anak sedang belajar memahami emosi mereka. Parents bisa bantu menjawabnya dengan pendekatan yang sesuai dengan emosi Si Kecil.
- Pertanyaan Filosofis – Misalnya, “Kenapa kita harus berbagi?” atau “Apa yang terjadi setelah kita meninggal?” Ini adalah pertanyaan yang lebih kompleks dan membutuhkan pendekatan yang bijak. Terkadang, jenis pertanyaan ini yang membuat Parents sedikit kebingungan untuk menjelaskannya pada Si Kecil.
Cara Menjawab Pertanyaan Anak dengan Bijak
Sebagai Parents, tentunya sangat penting untuk mengetahui cara merespons pertanyaan anak dengan baik. Pertanyaan mereka harus dijawab dengan baik agar mereka terus merasa didukung dan didorong untuk berpikir lebih kritis. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan anak dengan bijak:
1. Dengarkan dengan Penuh Perhatian
Saat Si Kecil bertanya, berikan perhatian penuh. Pastikan Parents menatap Si Kecil saat Si Kecil bertanya. Tidak perlu tergesa-gesa menjawab atau mengabaikan pertanyaan mereka. Cobalah untuk benar-benar mendengarkan dan memahami pertanyaan yang diajukan sebelum memberikan respons.
Kontak mata dan ekspresi yang menunjukkan ketertarikan akan membuat mereka merasa dihargai. Mereka akan senang saat Parents menunjukkan bahwa pertanyaan mereka didengarkan. Dengan begitu, mereka akan terus merasa nyaman untuk bertanya.
2. Jawab dengan Bahasa yang Sederhana
Saat menjawab, Parents bisa menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia Si Kecil. Hindari penggunaan istilah yang terlalu rumit yang bisa membuat mereka semakin bingung. Misalnya, jika mereka bertanya, “Kenapa hujan turun?” jawab dengan, “Awan mengumpulkan banyak air. Kalau sudah penuh, airnya jatuh sebagai hujan.”
Si Kecil tentunya belum memiliki kemampuan yang baik untuk mencerna penjelasan yang kompleks. Jawaban yang terlalu ilmiah atau teknis bisa membuat anak merasa tidak mengerti dan kewalahan. Pada akhirnya, mereka bisa kehilangan minat untuk bertanya lagi.
3. Gunakan Ilustrasi atau Contoh Nyata
Anak-anak pada dasarnya makhluk yang memahami sesuatu yang konkret, ada bentuk nyatanya. Si Kecil akan lebih mudah memahami sesuatu jika mereka bisa melihat atau mengalami sendiri. Jika memungkinkan, saat menjelaskan, gunakan ilustrasi, gambar, atau eksperimen sederhana untuk membantu mereka memahami konsep yang lebih abstrak.
Misalnya, jika mereka bertanya kenapa kapal bisa mengapung, Parents bisa mengajak mereka mencoba eksperimen. Eksperimen sederhana dengan batu dan kertas di air. Biarkan mereka melihat perbedaan antara benda yang tenggelam dan mengapung. Akan lebih menyenangkan lagi jika Parents dan Si Kecil membuat perahu dari kertas. Jawablah pertanyaan Si Kecil dengan menyenangkan agar mereka senang dan ingin bertanya lagi.
4. Balik Bertanya untuk Mendorong Berpikir Kritis
Jika Si Kecil bertanya sesuatu, sesekali cobalah untuk balik bertanya, “Menurut kamu bagaimana?” Pertanyaan ini bisa membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Mereka akan memikirkan juga jawaban dari pertanyaan yang mereka ajukan.
Dengan mengajak mereka berpikir sendiri, mereka tidak hanya mendapatkan jawaban tetapi juga belajar bagaimana menemukan jawaban mereka sendiri. Hal tersebut akan mendorong kemampuan berpikir kritis mereka.
5. Akui Jika Tidak Tahu Jawabannya
Tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan segera. Jika Parents tidak tahu jawaban dari pertanyaan Si Kecil, tidak ada salahnya untuk berkata, “Itu pertanyaan yang bagus! Yuk, kita cari tahu bersama.”
Mengajak anak mencari jawaban bersama akan mengajarkan mereka bahwa belajar adalah proses yang berkelanjutan. Mencari jawaban bersama akan menjadi kegiatan yang mengasyikkan karena dilakukan bersama. Dengan begitu, akan terbangun juga momen berharga bersama Si Kecil.
6. Hindari Jawaban yang Menghentikan Rasa Penasaran
Parents, sebisa mungkin jangan pernah merespons dengan jawaban seperti, “Pokoknya begitu,” atau “Jangan banyak tanya.” Jawaban seperti ini bisa mematikan rasa ingin tahu anak dan membuat mereka enggan untuk bertanya lagi.
Sebaliknya, dorong mereka untuk terus bertanya dengan mengatakan, “Pertanyaanmu bagus! Kita cari tahu lebih banyak, yuk!”
Dampak Positif Menjawab Pertanyaan Anak dengan Baik
Menjawab pertanyaan anak dengan baik dan bijak dapat memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan mereka, seperti:
- Meningkatkan Kepercayaan Diri: Anak akan merasa dihargai dan lebih percaya diri dalam mengungkapkan pikiran mereka.
- Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Mereka akan belajar bagaimana menghubungkan informasi dan mencari jawaban sendiri.
- Mempererat Hubungan dengan Orang Tua: Komunikasi yang baik akan memperkuat ikatan emosional antara Parents dan Si Kecil.
- Meningkatkan Kemampuan Berbahasa: Anak akan belajar bagaimana cara menyusun kalimat dengan lebih baik saat berdiskusi.
Menurut studi dari University of California, anak-anak yang sering berdiskusi dengan orang tua mereka memiliki perkembangan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang berdialog. Maka dari itu, Parents, yuk nikmati momen diskusi bersama Si Kecil dan terus dukung perkembangan mereka!
Dukung Rasa Ingin Tahu Anak dengan Buku yang Tepat
Salah satu cara terbaik yang dapat membantu Parents untuk menjawab pertanyaan Si Kecil adalah dengan membacakan buku yang relevan. Buku dapat memberikan jawaban yang akurat dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Dengan begitu, Parents akan merasa sangat terbantu. Si Kecil pun turut senang karena bisa mengeksplorasi buku.
Pelangi Mizan memiliki berbagai koleksi buku yang bisa membantu Si Kecil memenuhi rasa ingin tahu mereka. Melalui cerita dan fakta menarik, Si Kecil bisa mendapatkan jawaban. Dengan membaca bersama, Parents bisa membantu menjawab rasa ingin tahu mereka dengan cara yang menyenangkan.
Ayo, dukung perkembangan Si Kecil dengan buku-buku terbaik dari Pelangi Mizan!