Empati pada Anak: Cara Parents Membentuk Anak Menjadi Pribadi yang Peduli

Anak berbagi

Empati adalah salah satu dari sekian keterampilan sosial yang sangat penting dalam kehidupan. Empati memungkinkan seseorang untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, baik dalam situasi yang menyenangkan maupun kesulitan. Empati dapat dimulai dengan mencoba menempatkan diri di posisi orang lain dan empati anak dapat diasah sejak dini.

Jika Si Kecil tumbuh dengan empati, ia akan lebih mudah memahami perasaan orang lain. Si Kecil juga akan berbuat baik tanpa pamrih dan menjadi individu yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Namun, empati bukanlah sesuatu yang bisa muncul secara instan atau tiba-tiba. Empati perlu dikembangkan dan diajarkan sejak dini agar menjadi bagian dari karakter Si Kecil. Nah, bagaimana cara Parents dapat menanamkan nilai empati dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, kita bahas bersama secara lebih mendalam dan rinci!

Apa itu Empati dan Mengapa Empati Sangat Penting?

Empati adalah kemampuan memahami dan merasakan emosi orang lain. Berbeda dari simpati, empati membuat seseorang benar-benar memahami kondisi emosional orang lain dan merespons dengan tepat.

Misalnya, jika teman Si Kecil sedih karena mainannya rusak, dengan empati, ia bisa memahami perasaan temannya dan menawarkan bantuan. Anak yang memiliki empati tinggi cenderung lebih mudah bersosialisasi, bekerja sama, dan lebih kecil kemungkinannya terlibat dalam perilaku agresif atau bullying.

Manfaat Empati bagi Anak

Menurut American Psychological Association (APA), anak yang berempati memiliki hubungan sosial lebih erat dan lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Studi dari University of Cambridge juga menyebutkan bahwa mengenali dan memahami emosi sejak dini mendukung perkembangan otak sosial anak dan membantunya mengendalikan emosi dengan lebih baik.

Penelitian Dr. Jean Decety dari University of Chicago menambahkan bahwa empati berhubungan dengan perkembangan otak anak. Anak yang diajarkan empati memiliki aktivitas lebih tinggi di bagian otak yang mengatur emosi dan pengambilan keputusan. Dengan kata lain, mengembangkan empati sejak dini tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga mendukung perkembangan kognitif Si Kecil.

Bagaimana Cara Menanamkan Empati pada Si Kecil?

Menumbuhkan empati pada Si Kecil bukanlah tugas yang bisa dilakukan dalam satu malam. Tentunya menanamkan empati pada diri Si Kecil memerlukan proses yang tidak singkat. Perlu ada usaha, konsistensi, dan lingkungan yang mendukung. Berikut beberapa cara yang dapat Parents lakukan untuk menanamkan empati pada Si Kecil dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menjadi Contoh yang Baik dalam Kehidupan Sehari-hari

Si Kecil adalah peniru ulung! Apa yang ia lihat dan dengar dari lingkungan sekitarnya akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana ia berpikir dan bertindak. Jika Parents ingin Si Kecil tumbuh menjadi anak yang penuh empati, maka berikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, ketika ada seseorang yang membutuhkan bantuan, tunjukkan kepedulian dengan membantu mereka. Dengan begitu, Si Kecil akan mengetahui bahwa membantu itu sesuatu yang baik. Jika melihat ada seseorang yang sedang kesulitan, ajak Si Kecil untuk turut serta dalam memberikan bantuan. Dengan begitu, Si Kecil akan terlibat secara langsung. Atau saat berbicara dengan orang lain, tunjukkan sikap penuh perhatian dan kasih sayang. Dengan begitu, Si Kecil akan belajar bahwa menunjukkan empati adalah sesuatu yang penting dan harus dilakukan.

2. Mengajarkan Perasaan dengan Kata-Kata yang Jelas dan Tepat

Terkadang, Si Kecil mengalami kesulitan dalam memahami perasaan dirinya sendiri. Untuk memahami perasaan diri sendiri saja sulit, apalagi memahami perasaan orang lain. Oleh karena itu, Parents bisa membantunya dengan cara-cara mendasar. Misalnya dengan memberi nama pada setiap emosi yang dirasakannya. Contohnya:

– “Kakak sedih karena mainannya rusak, ya? Yuk, kita coba perbaiki bersama supaya Kakak bisa bermain lagi dengan senang.”

– “Adik kelihatan sangat gembira saat bertemu teman baru tadi, ya? Rasanya seperti apa, sih?”

Dampak Positif Mengenali Emosi Sejak Dini

Menurut Yale Center for Emotional Intelligence, anak yang diajarkan mengidentifikasi dan mengungkapkan emosinya dengan kata-kata lebih mampu mengelola perasaan mereka. Mereka juga lebih peduli terhadap orang lain.

Membiasakan Si Kecil mengenali emosi sejak dini akan sangat bermanfaat bagi perkembangan sosialnya, membantu mereka berkomunikasi dengan lebih baik, dan membangun hubungan yang lebih positif dengan orang-orang di sekitarnya.

3. Membacakan Buku Bertema Empati dan Kebaikan Hati

Buku adalah jendela dunia yang penuh dengan pelajaran berharga, termasuk tentang empati. Melalui cerita yang menggambarkan tokoh-tokoh saling membantu, peduli, dan berbagi, Si Kecil bisa belajar bagaimana berempati dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, membacakan buku saja belum cukup. Parents perlu terlibat aktif dalam mengajarkan empati dengan mengajak Si Kecil berdiskusi tentang cerita yang dibaca.

Diskusi Setelah Membaca Buku

Misalnya, dalam cerita tentang seorang anak yang menolong temannya yang kesulitan atau seseorang yang merawat hewan terlantar, Parents bisa mengajukan pertanyaan seperti:

  • “Kalau kamu ada di posisi tokoh dalam cerita tadi, apa yang akan kamu lakukan?”
  • “Menurut kamu, bagaimana perasaan tokoh lain setelah dibantu?”

Dengan cara ini, Si Kecil tidak hanya memahami cerita tetapi juga belajar mempraktikkan empati dalam kehidupan nyata.

4. Bermain Peran untuk Memahami Perasaan Orang Lain

Sejatinya, anak-anak masih senang bermain. Anak-anak bisa belajar dengan sangat baik melalui bermain. Parents bisa mencoba mengajak Si Kecil bermain peran. Misalnya, sebagai dokter yang merawat pasien, guru yang membantu muridnya, atau teman yang menolong temannya yang sedang sedih. Dengan melakukan aktivitas ini, ia bisa memahami bagaimana rasanya berada di posisi orang lain dan berpikir tentang bagaimana cara memberikan bantuan. Si Kecil akan senang karena bermain dan mendapatkan ilmu baru tentang empati. Tak hanya itu, akan terjalin momen yang berharga antara Parents dan Si Kecil.

5. Mendorong Si Kecil untuk Berbagi dan Saling Membantu

Empati juga bisa ditanamkan melalui tindakan nyata, seperti berbagi dan membantu orang lain. Misalnya, Parents bisa mengajak Si Kecil berbagi makanan dengan teman yang tidak membawanya. Si Kecil juga bisa diajarkan untuk membantu membersihkan rumah. Atau ajarkan anak untuk memberikan mainan yang sudah tidak dipakai kepada anak yang membutuhkan. Saat melakukan ini, jangan lupa untuk menjelaskan alasan di baliknya. Misalnya:

– “Lihat, adik kecil itu sangat senang menerima mainan dari kamu! Dia jadi bisa bermain dengan gembira. Kebaikan kamu membuat orang lain bahagia!”

Empati Itu Bisa Dilatih! Yuk, Latih Empati Si Kecil!

Menanamkan empati sejak dini adalah investasi besar untuk masa depan Si Kecil. Dengan membiasakan sikap peduli, berbagi, dan memahami perasaan orang lain, Si Kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang baik. Mereka akan disenangi banyak orang dan sukses dalam hubungan sosialnya.

Sebagai Parents, peran kita sangat penting dalam menumbuhkan empati pada anak. Salah satu cara menyenangkan untuk mengajarkan empati adalah dengan membacakan buku-buku inspiratif yang mengandung nilai-nilai kebaikan. Pelangi Mizan menyediakan banyak koleksi buku anak yang bisa membantu Parents mengajarkan empati dan nilai-nilai positif lainnya. Yuk, mulai perjalanan kebaikan Si Kecil dengan buku-buku berkualitas dari Pelangi Mizan!

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *